This blog is dedicated for my beloved : Zana Darryl and Valentino Rossi..."I am not a super Mom but I'll keep fighting to make your dreams come true..."

Kamis, 21 Maret 2013

Menjadi perempuan yang BISA

Menjadi perempuan bukan melulu soal bagaimana membuat cucian kotor menjadi bersih kembali, bagaimana rumah yang berantakan menjadi rapi, juga bukan soal bagaimana mengatur uang yang seadanya agar bisa memenuhi semua kebutuhan rumah tangga...
Menjadi perempuan adalah tentang menghias rumah menjadi penuh cinta, terisi tawa dalam keadaan kenyang, memenuhi semua yang membuat kita nyaman dan bahagia, lahir dan batin.
Menjadi perempuan bukan berarti harus diam dan duduk, menunggu suami yang tidak kunjung pulang karena kesibukan pekerjaannya yang jauh lebih penting dari seisi rumah.
Menjadi perempuan juga bukan berarti menerima tiap keadaan tanpa bertanya...
Menjadi perempuan justru lebih penuh arti ketika kita mampu melakukan yang lebih dari sekedar diam, duduk, patuh dan tidak berdaya....

Tidak juga harus membiarkan telapak tangan terus menadah saat suami membawa pulang beberapa lembar rezeki. Menjadi perempuan jauh lebih berarti saat kita bisa melakukan sesuatu yang kita pikir tidak bisa. Tidak harus menghentikan kewajiban yang seharusnya. Tidak harus melalaikan keharusan yang sudah ada, juga tidak harus mengendorkan kepatuhan pada peraturan dan ketetapan yang ada.

Kita bisa....
Bisa lebih dari sekedar perempuan yang hanya duduk manis
Bisa lebih dari sekedar perempuan yang hanya bisa mencuci, bebenah dan memasak
Bisa lebih dari sekedar perempuan yang berteriak saat semua kebutuhan mulai habis....
Kita bisa....dengan memulainya dari sini...tanpa harus melangkah jauh dari rumah....
Kita bisa...bersama sahabat manfaat, mewujudkan mimpi yang sebagian orang bilang hanya "mimpi", dengan kerja keras, dengan pengorbanan tanpa harus mengorbankan....

Di sini...di d'BC Network

Selasa, 19 Maret 2013

Aniridia


Aniridia » 


Pernahkan Anda mendengar suatu kelainan dimana seseorang tidak memiliki iris mata? Ya, kelainan ini disebut dengan Aniridia. Kondisi ini tergolong sangat langka serta merupakan cacat bawaan dimana iris pada bola mata tidak berkembang secara sempurna.   Kondisi ini diakibatkan oleh bermutasinya salah satu gen dalam rangkaian kromosom. Kromosom tersebut menghasilkan protein untuk memenuhi kebutuhan perkembangan pada mata dan bagian sistem saraf pusat pada tulang belakang. Mutasi gen dalam kromosom  inilah yang membuat iris tidak berkembang sempurna.    Iris adalah selaput bola mata yang ada di belakang kornea mata dan membentuk batas pupil yang memberikan warna khusus. Pada Aniridia, iris terlihat berwarna hitam, yang sesungguhnya adalah pupil yang membesar dan membuat penglihatan berkurang. Selain itu Aniridia juga mengakibatkan kepekaan terhadap cahaya yang berlebih.   Aniridia menyerang kedua bola mata dan biasanya terkait dengan jenis-jenis gangguan penglihatan lainnya seperti nystagmus, photophobia, copotnya lensa, dan terkadang katarak. Akibatnya mata terasa tidak nyaman, keletihan dan sakit pada kepala.    Sayang sekali belum ada pengobatan untuk penderita Aniridia saat ini. Walaupun begitu untuk mengurangi gangguan-gangguan yang terkait, salah satunya bisa menggunakan kacamata hitam di luar maupun di dalam ruangan.    Pencahayaan sekitar yang baik seperti di kamar tetap harus ada, nuansa cahaya dan tirai semi transparan dapat digunakan untuk menerangi ruangan secara rata agar tidak gelap. Selain itu juga memeriksa tekanan bola mata dan operasi khusus oleh dokter mata. (MS) Akses mobile http://m.optikcom via ponsel anda !



Kepaya YTH Bapak dan Ibu Guru di sekolah...

Salam Hormat,

Perkenalkan, nama saya Estu Rani, ibunda dari Zana Darryl Andara, kelas 8-3. 
Sudah hampir 2 minggu putri saya tsb di atas tidak dapat masuk sekolah, dikarenakan menjalani operasi ke-5 matanya. Mungkin bapak/ibu guru berkata dalam hati, operasi mata? sakit apa sih? memang harus berapa kali operasinya? sampai kapan sering membolos/izin tidak masuk sekolah? 
Saya mungkin bisa menjawab sebagian dari pertanyaan itu...

Zana Darryl Andara, 14 tahun, lahir dengan Aniridia ODS (terlahir tanpa iris mata) yang di ikuti dengan 3 penyakit lain karena lahir tanpa iris tsb, yaitu Katarak ODS (ODS=kanan kiri), Glaucoma ODS, dan kornea parut (mata kanan), jika pertanyaannya adalah "Harus berapa kali operasi?" yang punya jawabannya hanya Allah SWT, Zana atau pun saya tidak pernah tahu, harus berapa kali kami melalui hal-hal seperti ini. Jika Bapak dan Ibu guru bertanya pada Zana, apakah dia mau terlahir seperti ini? apakah dia mau terus menerus melakukan operasi sepanjang hidupnya? Zana pasti akan menjawab Tidak Mau. Tidak ada satu orang pun yang terlahir ke dunia mendapat kesempatan ditanya oleh Allah ingin di ciptakan seperti apa? ingin di takdirkan seperti apa? Manusia tidak punya hak memilih jalan hidupnya, hanya Allah Sang Penentu. 

Mungkin dengan keadaan Zana saat ini dan kondisi kekurangannya, dia berkesan banyak melalaikan tugas sekolah, waktu sekolah...tapi apa yang bisa kami lakukan? Saya sebagai orang tua hanya memberikan apa yang menjadi hak zana sebagai anak. Pendidikan, saya sekolahkan dia dengan segala kekurangannya, saya perjuangkan kesembuhannya, saya berusaha sekeras mungkin memberikan hak dan memperjuangkan hidup yang lebih baik untuk Zana dengan kekurangannya sekarang. Secara Fisik, zana mungkin terlihat normal, dia selincah anak-anak seusianya, di balik kekurangannya, zana bukan tipe anak yang suka mengeluh, dia tidak pernah terbebani dengan kekurangannya, dia tidak pernah merasa berbeda dengan teman-temannya. Dia memang tidak terlihat cacat tapi Allah begitu Maha Kuasa mengetahui kekuatannya menerima dan menjalani takdir seperti ini. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah....Dunianya akan gelap...dan saya berjuang untuk memberikan cahaya indah sepanjang hidupnya. 

Saya memohon bantuan Bapak dan Ibu guru, untuk bisa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk Zana, agar bisa bersekolah, agar bisa menerima haknya sebagai anak, mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya sesuai kemampuannya. Dia mungkin bukan anak tercerdas di sekolah, bukan anak yang membanggakan Bapak dan Ibu guru, tapi dia bukan anak bodoh...dia hanya memiliki keterbatasan yang mungkin tidak di miliki oleh teman-temannya yang lain. 

Semoga Bapak dan Ibu guru bisa mengerti...bisa membantu saya, bisa menjaga Zana, membuatnya percaya dan yakin, bahwa dia masih selalu memiliki kesempatan untuk apapun....

Terima Kasih

Rabu, 13 Maret 2013

Aku adalah orang terkaya di dunia...:)

Orang itu tadi melontarkan kalimat ini buat aku :
"Dari dulu lo miskiinnn terus, betah amat sih lo miskin...punya duit cuma setaun sekali...sisanya miskiiinnn terusss...kayak gw dong, ga miskin...kaya..."

Ini bukan hinaan tapi kalimat terindah yang pernah aku dengar...Demi Allah...Maha Besar Allah dengan segala misterinya, pemilik waktu lalu, hari ini dan esok...dan tidak ada seorang pun yang tahu hari esok seperti apa...

Dan rasanya lucu ketika kalimat "indah" itu justru terlontar dari orang yang begitu dekat dengan kita, bukan kalimat dengan nada motivasi, bukan kalimat untuk menggugah hati tapi kalimat yang terlontar dengan canda yang sengaja memancing kemarahan. Allah Maha Tahu apa yang aku rasa saat itu...aku sedih? Iyaa...pasti. Aku marah? Tidak...mungkin dia memang benar, aku memang miskin harta tapi semoga Allah menciptakanku dengan kekayaan hati sehingga tak akan pernah aku melontarkan kalimat seburuk itu pada siapapun!

Subhanallah...ketika telingaku mendengar kalimat "indah"nya aku teringat mba Yulia Riani, yang ga pernah aku kenal kecuali di jaringan Yuliamaki, aku ingat mba Ari sulistiarini, mba Selly haryono yang juga sama sekali belum aku kenal tapi begitu memotivasiku setiap hari, aku ingat sahabatku Nurmayanti...figure indah dengan hati indah yang Allah ciptakan, mereka orang-orang luar biasa, yang membuat aku tersenyum mendengar kalimat "indah" itu terlontar. Semoga aku bisa menjadi salah satu dari mereka...Insya Allah...

Bagiku....Teman-teman baik yang kumiliki adalah kekayaan terbesarku....



Selasa, 12 Maret 2013

Perjalanan Operasi ke-5 (Penggeseran Pipa Glaucoma)

Alhamdulillah...Operasi ke-5 kakak berjalan lancar, berkat doa dari semua orang...keluarga, sahabat, teman, handai taulan...Begitu banyak doa telah memudahkan kakak melalui semua ini. Terima kasih semuanya....terima kasih atas doa, support baik moril maupun materil yang telah diberikan untuk kakak. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan semua...Terima kasih....

Mama share perjalanan operasi ke-5 ini yaa....:)

Menunggu di depan ruang operasi, kakak dapat giliran operasi pertama, ruang operasi masih kosong. Pegawainya pun belom datang tapi kakak dah siap sedia :)

Di ruang tunggu di dalam ruang operasi, masih tetap sendirian, pasien lain belum berdatangan :)

Narsis bareng mama sblm operasi, sambil menunggu....hehehe





Om dokter akhirnya bawa kakak masuk ke ruang operasi, mama cuma bisa mengiringi kakak dengan doa...Selamat berjuang, sayang....

Sesaat setelah keluar dari ruang operasi


Masih belum sadar dari bius umum setelah operasi

Pemeriksaan pertama kakak setelah operasi, leganya denger dokter bilang bahwa hasilnya bagus...Alhamdulillah....


Karena ga ada kursi roda, mama jadi kursi rodanya untuk bawa kakak keluar dari RS
Semangaatt, mamaaa....narsis dulu 

Akhirnya sampe rumah juga ya, kak....sleep tight my dear

Sabtu, 09 Maret 2013

Tak Pernah Terbiasa....

Sekalipun sudah yang ke-5 kali kita rasain ini smua, khususnya mama...rasanya aktifitas cari kamar di RS adalah hal yang paling melelahkan buat mama, yang paling bikin mama nangis, kesel, marah-marah, capek dan rasanya betis mama sampai hamiiiiillll karena keliling-keliling RS yang luasnya tak berujung buat mama...hhhhhhhhhh....

Karena pengalaman-pengalaman operasi sebelumnya, operasi kali ini mama ga ajak kakak dulu untuk cari kamar di RS, pagi-pagi mama dah berangkat sendiri, naik commuter line yang Alhamdulillah ga terlalu padat dan berdesakan, bisa sedikit rileks buat mama yang ga sempat sarapan, masih ngantuk, dan ga semangat :(

Sampai RS mama langsung menuju ruang pendaftaran Rawat Inap, antriannya sih pendek, bahkan bisa di katakan ga ada yang antri tapi yang sudah duduk menunggu sudah ga terhitung lagi, bahkan ada yang lesehan di lantai karena kursinya ga cukup untuk semua pengunjung. Selesai kasih kertas pendaftaran, mama langsung ke ruang UPJ, ruang untuk mengurus Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) yang selalu kita gunakan untuk membiayai operasi kakak selama ini. Bapak klimis yang biasa menanda tangani jamkesdanya langsung mengenali mama, seperti operasi-operasi sebelumnya, dengan ramah dia menyapa mama dengan pertanyaan : "Lapangan Koni...banjir ga?" Hihihihi....mama dah bisa nebak dia mau ngomong apa...Bapak klimis ini tinggal ga jauh dari kita, tapi sebelumnya mama ga pernah lihat, setelah dulu dia lihat alamat kita, dia jadi sering tanya-tanya daerah Lapangan Koni yang terkenal banjirnya karena di pinggir kali :D
Setelah beramah tamah, bapak klimis itu minta mama ke bagian pendaftaran dulu untuk dapetin kertas hijau yang menandai kita sudah dapat kamar, tapi kan kita masih nunggu kamar, jadi mama keluar ruangan itu sambil nunggu kabar dari pihak pendaftaran. Mama pilih sarapan dulu, karena dah lemas....

Menungu...menunggu dan menunggu...sampai sempat di usir satpam karena mama ikutan duduk lesehan di lantai (saking lemesnya dan ga kebagian kursi). Kakak masih nunggu komando mama untuk meluncur ke RS.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore tapi kita belum di panggil juga, belum ada kabar juga, tadi sempat mama di telpon dokter ruangan cuma menanyakan jenis kelamin kakak. Tapi dokter itu juga bilang kalau belum ada kepastian kamar. Mama juga dah bolak balik tanya bagian pendaftaran, sampai di bilang ga sabar sama petugasnya...siapa yang nunggu dari pagi sampai jam 3 sore bisa sabar yaaa? tanpa kejelasan?? mama mulai memble dan pingin nangis...berkali-kali telpon papa karena merasa putus asa, pesimis kalo hari ini bisa dapat kamar...mama sampe nyerah, terserah deh mau dapat kamar atau tidak, mau operasi atau tidak...mama udah capeekkk, udah lafeerrr lagi tapi ga berani ninggalin ruangan pendaftaran takut kakak di skip kalo dipanggil namanya ga ada orangnya...duuuuhhhh....nangis deh akhirnya...akhirnya papa suruh mama makan dulu, tinggal aja, kata papa...

Pas mama makan, papa telp dan bilang kalo mama di cari sama bagian pendaftaran, secepat kilat mama ke ruangan itu dan akhirnya...kita dapat kamar juga tepat pukul 17.03...bayangin, dari pagi sampai jam 5 sore....

Mama ga pernah bisa terbiasa sama semua aktifitas itu...maafin, mama ya, kaakkk....
Semoga semuanya selalu lebih baik....

Jumat, 01 Maret 2013

Sebuah Mimpi...

Mama jadi inget waktu kita pulang dari RSCM di hari terakhir itu...kakak sama mama ngobrol-ngobrol soal Luar Negeri...Kakak bilang pingin jalan-jalan ke Paris, ke Menara Eiffel...widiih, mama kaget denger mimpi kakak...terus spontan mama bilang..."Nanti kalo mama dapat reward jalan-jalan ke Luar Negeri, kan boleh berdua tuh...nanti kita pergi berdua." Kakak girang banget...Langsung bilang: "Jelaaasss dong, harus sama kakak...kita berdua, maa".

Rasanya waktu itu mama asal bunyi aja, tapi habis ngomong gitu mama malah jadi mikir...seperti punya janji, seperti punya keharusan untuk dapetin Reward dari bisnis d'BCN yang lagi mama jalanin....Bisa ga ya? Bisa ga ya? cuma itu yang mama pikir dalam hati. Tapi jelas itu jadi tantangan buat mama, jadi keharusan buat wujudin mimpi itu buat kakak. Mama and kakak, jalan-jalan ke Luar negeri? aaaahhh....Bisa ga yaaa? BISA! Doain ya, kaa...biar bisa majuuu terus, naiiikkk level terus....ngejar tante Nurma yang udah ngepooottt duluan hehehehe....Go...go...goo.....

Om, Tante, dan semua yang baca ini...ikutan yuukk, punya mimpi kayak mama....
intip deh gimana caranya di http://tinyurl.com/esturani...terus gabuung deehh kayak mama :D