This blog is dedicated for my beloved : Zana Darryl and Valentino Rossi..."I am not a super Mom but I'll keep fighting to make your dreams come true..."

Jumat, 14 Oktober 2011

Cangkok Kornea

Alhamdulillah....sampai hari ini kakak sehat wal'afiat, tidak banyak keluhan di mata kanan setelah operasi penanaman iris terakhir, cuma keluhan kelilipannya memang lebih sering, so far mama ga ngerti kenapa kakak sering merasa seperti kelilipan. Dr. johan sempat kasih obat mata yang bisa mengurangi rasa ganjalan seperti kelilipan itu. Mudah2an bisa mengurangi beban kakak. 
Terakhir yang di sampaikan dr. Johan ketika kontrol memang sedikit mengejutkan, kakak harus cangkok kornea, karena kornea matanya mengalami komflikasi setelah operasi kemaren, ada parut di korneanya. Sedih juga dengarnya, bukan hanya sedih karena kakak harus melalui operasi lagi, tapi juga sedih karena ternyata biaya yang harus di keluarkan untuk kornea ini jauh lebih besar dari operasi-operasi sebelumnya. Semoga Allah memberikan jalan untuk operasi berikutnya ya, kak...seperti yang Allah sudah beri sebelumnya, begitu banyak keajaiban. Dr. Johan merujuk mama untuk menemui Pak Anip di Bank Mata Indonesia, untuk bisa bantu kita melalui Indosiar, tapi mama belum bisa menemui pak Anip. Mudah2an dalam waktu dekat ini mama bisa segera menemui beliau. 

Kita lagi di uji banyak hal, kak....sayangnya mama ga bisa cerita di sini. Mudah2an kita selalu kuat ya, kak...Allah senantiasa menuntun kita ke arah yang lebih baik dengan begitu banyak keajaiban yang selalu Dia berikan melalui malaikat-malaikatnya di dunia ini. Kakak jangan pantang menyerah....tetap senyum seperti biasa, kemudahan akan selalu ada untuk kita. Percaya itu! Insya Allah, Amin Ya Rabbal Alamiin.

Luv u kakak...
Luv u Ade...

I wish I were a super mom for both of you....

Selasa, 20 September 2011

Zana Darryl Andara-ku…





Sekarang sudah duduk di kelas 1 SMP, anak mama sudah besar, sudah ABG. Sudah mulai repot dengan banyak hal, mulai dari gaya berpakaian, gaya rambut, perilaku sampai soal SM*SH yang selalu bikin dia histeris gak karuan, hehehe. Mama juga mulai tambah cerewet…makin banyak larangan, makin banyak aturan, makin banyak cerewetnya yang bikin kakak Darryl bĂȘte. Yaaa….mau gimana lagi dong, kak? Namanya juga emak-emak…gitu kata kakak tiap kali mama cerewetin.

Sekolah baru kakak pun butuh adaptasi dengan kakak yaa, begitu juga sebaliknya. Mengingat waktu SD mama harus repot menginformasikan soal penyakit kakak ke setiap guru pengajarnya. Di sekolah Dasar jauh lebih mudah menginformasikan semuanya, karena gurunya kan Cuma satu ya…tapi setelah masuk SMP, mama agak bingung, paling tidak mama harus kasih informasi ke Wali Kelas kakak dan semoga ibu wali kelas bisa menginformasikan ke semua guru yang mengajar kakak ya…

Pihak sekolah pun agak stress hadapi kakak, apalagi kalau kakak punya keluhan, langsung di pulangkan. Kemarin waktu kakak mengeluh sakit, mama langsung di telp pihak sekolah, suruh jemput kakak, kelihatannya buat orang lain sepele sih, mata kelilipan…tapi kalau kakak yang kelilipan bisa nangis tersedu-sedu, karena satu-satunya cara supaya kelilipannya hilang ya Cuma memejamkan mata alias tiduurrr, gak boleh di sentuh apalagi di kucek-kucek. Alhamdulillah, ibu guru merespon keluhan kakak dengan cepat, terima kasih, bu guru…

Sebetulnya kakak selalu ingin ikut setiap aktifitas sekolah, tapi mama agak parno. Waktu kasih izin ikut ekskul basket aja, mama rasanya beraattt banget menanda tangani surat izin. Mama takut mata kakak kena bola, mama takut mata kakak ke sikut, mama takuut…kakak…aaahh, pokoknya serba takut deehh. Kakak sempat marah sama mama, ngotot tetap mau ikut ekskul basket. Tapi diam-diam mama mau ngomong sama Pembina ekskulnya, supaya kakak jadi anak bawang aja, hehehe…maafin mama ya…

Jadwal operasi berikutnya masih belum jelas. Mama juga belum jalanin perintah dokter Johan untuk temuin Pak Anip di Bank Mata Indonesia. Mama dah coba Tanya ke Ms. Natasja yang tolong kakak untuk dapat iris mata kanan kemarin. Tapi kelihatannya Ms. Natasja masih cuti melahirkan dan penggantinya Mr Erwin belum memberikan jawaban untuk pertanyaan mama soal kornea kakak. Mudah-mudahan dalam minggu ini ada respon dari mereka.

Kita sama-sama berdoa ya, kak…

Kembali berharap dan yakin bahwa Allah SWT tetap akan memberikan kemudahan buat kakak, seperti sebelum-sebelumnya. Amin.

Selasa, 12 Juli 2011

I feel so lucky...

Selama ini aku meyakini, bahwa aku bukanlah orang yang “Beruntung”. Sejak kecil tiap kali harus berhadapan dengan hal-hal yang berhubungan dengan keberuntungan, aku tak pernah beruntung. Permainan undian yang mengandalkan keberuntungan, aku selalu tak pernah beruntung. Door Prize yang juga mengandalkan keberuntungan…aku pun tak pernah beruntung, apapun itu yang berhubungan dengan keberuntungan, aku selalu merasa tak akan beruntung setiap kali memulainya.

Tapi hari ini…kusadari banyak hal…bahwa aku adalah orang yang paling beruntung di dunia. Sejak aku melahirkan anak-anakku ke dunia, membesarkan mereka dengan begitu banyak perjuangan dan cara yang luar biasa, aku merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia. Allah memberiku seorang putri yang terlahir dengan segala kekurangannya, perjuanganku untuk menjadikannya sempurna dari kekurangannya itu, membuatku merasa menjadi ibu yang paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak…semua hal yang kudapatkan untuk memperjuangkan itu semua adalah “Keberuntungan”, keajaiban-keajaiban yang ku dapatkan untuk memperjuangkan itu semua, adalah “Keberuntungan”, kemudahan yang di berikan Allah untukku dan anak-anakku adalah “Keberuntungan”, yang membuatku harus merasa bersyukur menjadi manusia paling “beruntung”.

Hari ini…sekali lagi aku merasa beruntung…

Dengan segala kekuranganku, keterbatasanku sebagai manusia, sebagai ibu, sebagai kawan, sahabat bagi seseorang…aku benar-benar di berikan keberuntungan yang luar biasa, beruntung memiliki begitu banyak orang yang mencintai dan mempercayaiku. Sehingga, rasa cinta dan percaya yang luar biasa dari orang-orang yang dekat denganku, membuatku bisa menolong orang lain, walaupun bukan dengan tanganku sendiri.

Hari ini aku berhasil mendapatkan orang tua asuh bagi Aldi, putra dari temanku, yang karena keterbatasannya sang ibu belum bisa mendaftarkannya ke sekolah lanjutan pertama. Sementara teman-teman seusianya sudah mulai bersekolah sejak hari senin lalu. Aku tidak berdaya saat mendengar keluhannya dari mama, secara materi aku tidak bisa membantunya. Ide itu tiba-tiba muncul di kepalaku, aku coba mengontak salah satu teman yang hanya ku kenal melalui telp, karena sekalipun kami sering berhubungan tapi tidak sekali pun aku pernah bertemu dengannya. Subhanallah, Allah memang selalu punya cara luar biasa untuk memberikan solusi atas tiap masalah yang di miliki manusia. Orang yang kuhubungi itu, langsung mengiyakan, menyetujui, bahkan sangat antusias membantu dan meresponnya dengan cepat. Aku bahkan sempat berpikir bahwa Allah mengirim malaikatnya untuk menolong Aldi. Aku pun merasa beruntung bisa mewujudkan keinginan Aldi untuk melanjutkan sekolah.

Semoga Allah senantiasa memberikan keberuntungan itu untukku…Alhamdulillah…dengan segala keterbatasan, aku di tolong dan bisa menolong karena cinta, kepercayaan dan keberuntungan yang di berikan Allah SWT, seperti yang Allah selalu berikan untuk anak-anakku…

Jumat, 08 Juli 2011

Operasi Ke-3



Alhamdulillah....
Subhanallah...Allahu Akbar...Operasi ketiga berjalan lancar. Walaupun beberapa kendala pra operasi bikin mama pusing, tapi semua di akhiri dengan perasaan lega karena kakak sudah melewati operasi ketiga ini dengan baik. Insya Allah, setelah ini...semua akan jadi lebih baik ya...;)

Sebelumnya mama mau ucapin terima kasih dulu buat semua yang membuat operasi ini bisa terwujud...terutama untuk Ophtec BV yang sudah mendonasi iris mata buat kakak. Thank you so much for Ms. Natasja, yang sudah membantu mencarikan donatur untuk iris mata kakak. Luar biasa, rasa terima kasih yang tiada tara. Juga buat pak Fauzi yang sudah membantu penerimaan iris mata sampai ke indonesia, mendistribusikannya sampai ke JEC, menginformasikan ke mama dengan cepat. Terima kasih buat dr. Johan, yang selalu baik menerima kakak di JEC tanpa biaya, dan pastinya yang sudah meletakkan iris mata itu di mata indah kakak, tanpa dr. Johan, iris itu tidak akan tertanam dengan baik di mata kakak :) Terima kasih buat suster Igeta, asisten dr. Johan yang selalu di repotkan sama mama, tanya ini itu tapi selalu merespon mama dengan cepat dan baik. Terima kasih buat entung (eyang kakung) yang sudah mengurus Jamkesda kakak sekalipun dalam kondisi fisik yang terbatas, terima kasih buat eyang, oma, bude wati, bude antik yang sudah nemenin mama keliling-keliling di RSCM, buat cheerleader (3 sepupu cantik) yang sudah menghibur kakak, nemenin piknik saat batal operasi kemarin hehehe, terima kasih kakek oefal, apih tedi, om-om, tante-tante, bude, pakde dan semuaaa yang tidak bisa mama sebutkan satu persatu, yang sudah mensupport baik melalui doa maupun materil. Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Amin YRA...

Allah Maha Besar dengan segala keajaiban yang DIA Berikan untuk kakak...
I luv you all...


Detik-detik di ruang tunggu operasi

Iris mata kakak

Mata kanan sebelum operasi

Kakak dan Pak Fauzi dari Sang Karsa






Rabu, 25 Mei 2011

Thank you, Dokter...

Tekanan bola mata kanan : 28
Tekanan bola mata kiri : 16

Cukup stabil untuk mata kiri, mungkin karena perbedaan alat dan tehnik operasinya berpengaruh pada hasilnya. Mata kanan kan hanya di buatkan saluran biasa (dlm bahasa kedokterannya ga ngerti namanya apa...) sementara mata kiri, di pasang saluran dengan selang (pasang alat). Sejak operasi mata kiri, tekanannya selalu stabil, tidak pernah sampai 20, sementara kanan selalu di atas 20. Mudah2an operasi ketiga bisa membantu. Jarak pandang juga terlihat perbedaannya, untuk kiri cukup jauh...sementara kanan, menurut kakak...sebetulnya tidak pernah benar2 di gunakan, karena cuma bisa melihat jari tepat di depan matanya, lebih dari itu...tidak terlihat :( Mudah2an semuanya lebih baik ya, kak...setelah operasi ketiga.

Sekali lagi terima kasih buat dokter Johan yang selalu membantu kami tiap kali ke JEC, you're the best doctor I've ever known ;) Semoga Tuhan membalas kebaikan dokter dgn yang lebih baik lagi. Terima kasih juga untuk suster Igetha yang selalu kita repotkan dengan bantuan-bantuannya dan respon yang selalu cepat dan tepat. JEC is the best laaahhh....;) The best hospital, the best doctor and the best staff :)

Senin, 23 Mei 2011

Back to RSCM...Operation part 3 :)

Hari ini, kembali ke rutinitas rumah sakit. Sempet kaget lihat kondisi RSCM yang banyak berubah, dari depan keliatan jadi tambah luar biasa, ga lagi jadul kayak kemaren :) Tapi begitu masuk poli mata, duuuhh...semrawut karena masih dalam tahap renovasi. Poli mata pindah tempat ke ruangan sempit yang di tumpuk jadi satu. Ampuuunnn, panas, berdesakan, sampe dehidrasi dan kelaparan hahahaha....

Tapi begitu lihat wajah dokter-dokternya yang cantik-cantik dan baik hati, langsung hilang lelahnya...

Kabar baiknya, hari ini di rujuk ke JEC, karena tidak ada alatnya, tapi dr. johan sangat antusias dengan persiapan operasi berikutnya, sangat membantu. Dr. Johan emang luar biasa!
Besok tinggal tunggu hasil dari JEC, data-data yang di minta ophtec, semoga setelah itu, bisa ada komunikasi antara dr. Johan dan pihak ophtec. Sangat berharap operasinya cepat terlaksana karena kakak dah harus secepatnya sempurna. Oh ya, dr. Johan bilang...iris kiri yang terakhir di tanam masih sangat bagus kondisinya, jarak pandang kakak pun sangat jauh, ada kemajuan. Mudah2an mata kanan bisa cepat sempurna. Insya Allah, Amiinnn....

Senin, 09 Mei 2011

Semangat UN...!


Semangat, kak...! Gembirakan hati menghadapi UN
Ade juga siap nemenin...ngajarin MTK ya, de?? ~_~




Sabtu, 07 Mei 2011

Renungan Tentang Cinta...

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini. Alasan-alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif dan berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.
Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
"Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini," jawab saya.
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, " Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"
Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, " Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya. Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu."
"Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."

"Kamu senang diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu."
"Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah, menceritakan warna-warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu. Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali.
"Dan sekarang sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana dengan susu segar dan roti kesukaanmu."
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu sendiri.
Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian. Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui. Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan.

Written by candewi

Jumat, 06 Mei 2011

Thankful

A very tiring day!
But still fun, a day full of extraordinary activity.Cake orders are quite a lot these days, although woke up late this morning but can be finished properly and on time.
I'm satisfied because everyone satisfied.
God is merciful, God provides sustenance that has no end for me every day, I should be thankful for all that.
There is no need to worry about anything, because God would give all that we need ...!

Rabu, 04 Mei 2011

Beautiful Morning...

Alhamdulillah, masih dipertemukan dengan cerahnya pagi, dalam raga yang sehat, hati yang tenang, senyum yang masih sama mengiringi mantapnya hati mengawali hari.
Berbenah diri untuk menyambut hari yang lebih baik...

I'll keep moving on...;)
No worry...

Selalu ada keyakinan bahwa hari ini akan jadi hari terindah. Ok, kids...Let's have fun today!

Minggu, 01 Mei 2011

Aku hanya untukmu...Zana Darryl & Valentino Rossi

Langkah yang tak pasti, bagai gelayut embun di dahan yang tak ingin jatuh ke tanah. Aku tak ingin kalah pada keadaan yang menggerogoti setiap lorong hati. Tak ingin banyak bertanya pada Sang Pemberi kenapa hidup seperti ini...karena aku tak ingin hidup dalam ketakutan. Aku ingin melangkah dengan senyum yang paling indah, menatap cerahnya pagi dan menyambut gelapnya malam tanpa menyesali hari berakhir. Aku ingin kokoh berdiri, untuk menjadi payung bagi dua wajah mungil yang berharap dan bergantung padaku. Aku tak ingin sedih, tak ingin membiarkan diri terhina oleh keadaan, tertinggal oleh waktu yang sempit, terserak dan hancur karena kelemahan dan kehilangan arah.

Aku kuat, itulah kenapa Tuhan memberiku begitu banyak rasa sakit di hati.
Aku bisa melalui semua dengan langkahku sendiri...demi keindahan senyum yang akan tersungging di dua wajah mungil. Aku ingin mereka bangga dan tak menyesali terlahir dari seorang ibu seperti aku.
Aku ingin memiliki cinta yang tiada batas untuk mereka, cinta yang takkan ada yang bisa menandingi, yang tak lekang oleh waktu.

Kutanggalkan segala luka, kulepaskan segala duka yang mengendap, kututup rapat hati untuk cinta yang penuh kepalsuan, karena yang abadi hanya cinta seorang ibu pada anak-anaknya.

Untukmu belahan jiwaku, Zana Darryl Andara dan MD. Valentino Rossi...
Mama tak kaya harta, tak bisa memberimu seisi dunia ini, tak bisa menghiasmu dengan untaian permata, tak bisa membuatmu tersenyum karena hadiah termahal...
Mama hanya punya cinta...yang luasnya mengalahkan samudera...
Mama hanya punya hati...yang debarannya kan menghentak segala risau di hidupmu.
Mama hanya punya jiwa...yang kan terlepas demi untuk melindungimu...

I'll keep fighting for both of you...I love you, kids...;)


...just three of us...





Seberapa kaya kah hati kita??

Ini sebuah perjalanan hidup…Naik turunnya tak bisa di perhitungkan, tak bisa di kira. Hari ini aku mendapatkan suatu pelajaran lagi yang sangat berharga, bahwa menjaga hati orang lain itu penting. Kadang kita lupa bahwa setiap kata yang terucap dari bibir kita bisa merubah hati setiap orang yang mendengarnya. Apakah kata-kata itu akan membuat senang atau bahkan sebaliknya…Sering kali kita melemparnya sebagai gurauan tapi ternyata justru melukai hati yang mendengarnya. Hari ini, aku tahu bagaimana harus bersikap ketika sebuah kata yang bermaksud gurauan justru melukai hatiku. Sayangnya, kata-kata itu justru keluar dari mulut orang yang begitu dekat denganku. Aku membesarkan hatiku untuk berpikir positif bahwa semua itu Cuma gurauan tapi tetap saja…rasanya sakit mengena di hati. Duuuhhh….

Harkat, derajat dan martabat seseorang tidak menjadikan orang itu pandai menjaga hati. Kadang, merasa harkat, derajat dan martabat kita lebih tinggi dari pada orang lain justru membuat kita menyepelekan orang lain. Kaya harta tidak membuat orang menjadi kaya hati…menjaga hatilah yang terpenting, merunduk tanpa pandang siapa yang berada di hadapan kita, tanpa mengukur seberapa tinggi harkat dan martabatnya. Karena tak ada yang tahu, seberapa tinggi harkat, derajat dan martabat kita di hadapan Tuhan.

Sabtu, 30 April 2011

Iris Baru untuk kakak...;) 3rd Operation!

Sungguh luar biasa! Permohonan untuk mendapatkan donasi iris mata dari Ophtec Bv dikabulkan. Allah Maha Besar! Kebingungan ku untuk membuat darryl mendapat iris mata akhirnya terjawab. Ketika aku mencoba menghubungi ophtec Bv dan meminta bantuan mereka melalui Ms. Natasja yang pernah membantu kami pada operasi kedua di saat iris mata terhambat dalam pengiriman. tapi semua bisa teratasi, iris mata bisa tiba dalam satu minggu atas bantuan ms. natasja. Terima kasih banyak. Operasi kedua berjalan lancar, seperti yang telah kami tulis di catatan sebelumnya.

Mama mendapat kabar gembira melalui email atas jawaban permohonannya. Mama seneng banget, Darryl pun demikian. Luar biasa, Tuhan memberi kemudahan pada kami, semua kemudahan itu datang dalam sekejap. Mungkin benar, bahwa Tuhan memberi kekurangan pada Darryl tapi Tuhan akan selalu melengkapinya dengan caranya memudahkan kami untuk kesembuhannya.

Berawal dari pemikiran yang tiba-tiba, mama sedih lihat kakak harus lihat dengan sebelah mata. Baca sms mesti miring2 ke kiri, main komputer juga gitu...apalagi nanti pas ujian kan juga mesti hati-hati ngisi lembar jawabannya, kl salah coret...kelewat deh sama komputernya. Udah 6 bulan lebih kita ga balik RSCM, maafin mama ya...
Waktu lagi ngobrol ma tante maria, mama kok jadi kepikiran buat nulis email ke ophtec, tiba2 spontan mama langsung kerjain...sambil berdoa semoga membuahkan hasil. Ajaibnya, hanya dlm waktu hanya beberapa hari email di balas, blm jawaban pasti...Ms. Natasja baru mau mengusahakan. Hari berikutnya di balas lagi...dan jawabannya adalah...ophtec berhasil mendapatkan donasi untuk iris baru kakak. Alhamdulillah...kebahagiaan ini mengobati segala kesedihan, luar biasa...tak ada bandingnya. Allah memang sayang sekali sama kakak...makanya kakak jangan lalai melakukan kewajiban kepada Allah SWT dan harus selalu bersyukur...amin.

Mama juga dah dapat telp dari perwakilan Ophtec Bv, distributor di Jakarta, Pak Fauzi dari Sang Karsa. It's wonderful. Semuanya semakin nyata. Katanya, kita mesti melengkapi beberapa data berkenaan untuk iris mata yang di perlukan kakak, biar ga salah tipe. Tapi karena kakak harus ujian, jadi selesaikan dulu ujiannya, habis itu...kita tempur lagi...napak tilas Depok-RSCM by ekspress Depok setiap pagi sampai sore...kayak pegawai aja ya, kak :D
Back to rutinitas berebutan kursi di Ekspress Depok atau lesehan deh kalo ga kebagian, rutinitas makan risol RSCM di poliklinik mata, ngantri berpuluh-puluh orang, menikmati berbagai aroma penyakit yang beraneka ragam juga jenisnya. Waaaahhh, semuanya...pastinya, jangan lupa bersyukur, karena kita masih jauuuhhh lebih baik dari pada siapapun yang ada di bawah kita. Siap tempur, kak? Ready? and......gooooo......