Langkah yang tak pasti, bagai gelayut embun di dahan yang tak ingin jatuh ke tanah. Aku tak ingin kalah pada keadaan yang menggerogoti setiap lorong hati. Tak ingin banyak bertanya pada Sang Pemberi kenapa hidup seperti ini...karena aku tak ingin hidup dalam ketakutan. Aku ingin melangkah dengan senyum yang paling indah, menatap cerahnya pagi dan menyambut gelapnya malam tanpa menyesali hari berakhir. Aku ingin kokoh berdiri, untuk menjadi payung bagi dua wajah mungil yang berharap dan bergantung padaku. Aku tak ingin sedih, tak ingin membiarkan diri terhina oleh keadaan, tertinggal oleh waktu yang sempit, terserak dan hancur karena kelemahan dan kehilangan arah.
Aku kuat, itulah kenapa Tuhan memberiku begitu banyak rasa sakit di hati.
Aku bisa melalui semua dengan langkahku sendiri...demi keindahan senyum yang akan tersungging di dua wajah mungil. Aku ingin mereka bangga dan tak menyesali terlahir dari seorang ibu seperti aku.
Aku ingin memiliki cinta yang tiada batas untuk mereka, cinta yang takkan ada yang bisa menandingi, yang tak lekang oleh waktu.
Kutanggalkan segala luka, kulepaskan segala duka yang mengendap, kututup rapat hati untuk cinta yang penuh kepalsuan, karena yang abadi hanya cinta seorang ibu pada anak-anaknya.
Untukmu belahan jiwaku, Zana Darryl Andara dan MD. Valentino Rossi...
Mama tak kaya harta, tak bisa memberimu seisi dunia ini, tak bisa menghiasmu dengan untaian permata, tak bisa membuatmu tersenyum karena hadiah termahal...
Mama hanya punya cinta...yang luasnya mengalahkan samudera...
Mama hanya punya hati...yang debarannya kan menghentak segala risau di hidupmu.
Mama hanya punya jiwa...yang kan terlepas demi untuk melindungimu...
I'll keep fighting for both of you...I love you, kids...;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar